Cerita pendek
Cerita pendek atau sering disingkat sebagai cerpen adalah suatu bentuk prosa naratif fiktif. Cerita pendek cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi lain yang lebih panjang, seperti novella (dalam pengertian modern) dan novel. Karena singkatnya, cerita-cerita pendek yang sukses mengandalkan teknik-teknik sastra seperti tokoh, plot, tema, bahasa dan insight secara lebih luas dibandingkan dengan fiksi yang lebih panjang. Ceritanya bisa dalam berbagai jenis.
Cerita pendek berasal dari anekdot, sebuah situasi yang digambarkan singkat yang dengan cepat tiba pada tujuannya, dengan paralel pada tradisi penceritaan lisan. Dengan munculnya novel yang realistis, cerita pendek berkembang sebagai sebuah miniatur, dengan contoh-contoh dalam cerita-cerita karya E.T.A. Hoffmann dan Anton Chekhov.
Cerita pendek berasal dari anekdot, sebuah situasi yang digambarkan singkat yang dengan cepat tiba pada tujuannya, dengan paralel pada tradisi penceritaan lisan. Dengan munculnya novel yang realistis, cerita pendek berkembang sebagai sebuah miniatur, dengan contoh-contoh dalam cerita-cerita karya E.T.A. Hoffmann dan Anton Chekhov.
Sejarah
Asal usul
Cerita pendek bermula pada tradisi penceritaan lisan yang menghasilkan kisah-kisah terkenal seperti Iliad dan Odyssey karya Homer. Kisah-kisah tersebut disampaikan dalam bentuk puisi yang berirama. Adapun irama tersebut berfungsi sebagai alat untuk menolong orang untuk mengingat ceritanya. Bagian-bagian singkat dari kisah-kisah ini dipusatkan pada naratif-naratif individu yang dapat disampaikan pada satu kesempatan pendek. Keseluruhan kisahnya baru terlihat apabila keseluruhan bagian cerita tersebut telah disampaikan.Fabel, yang umumnya berupa cerita rakyat dengan pesan-pesan moral di dalamnya, konon dianggap oleh sejarahwan Yunani Herodotus sebagai hasil temuan seorang budak Yunani yang bernama Aesop pada abad ke-6 SM (meskipun ada kisah-kisah lain yang berasal dari bangsa-bangsa lain yang dianggap berasal dari Aesop). Fabel-fabel kuno ini kini dikenal sebagai Fabel Aesop. Akan tetapi ada pula yang memberikan definisi lain terkait istilah Fabel. Fabel, dalam khazanah Sastra Indonesia seringkali, diartikan sebagai cerita tentang binatang sebagai pemeran(tokoh) utama. Cerita fabel yang populer misalnya Kisah Si Kancil, dan sebagainya.
Selanjutnya, jenis cerita berkembang meliputi sage, mite, dan legenda. Sage merupakan cerita kepahlawanan. Misalnya Joko Dolog. Mite atau mitos lebih mengarah pada cerita yang terkait dengan kepercayaan masyarakat setempat tentang sesuatu. Contohnya Nyi Roro Kidul. Sedangkan legenda mengandung pengertian sebagai sebuah cerita mengenai asal usul terjadinya suatu tempat. Contoh Banyuwangi.
Bentuk kuno lainnya dari cerita pendek, yakni anekdot, populer pada masa Kekaisaran Romawi. Anekdot berfungsi seperti perumpamaan, sebuah cerita realistis yang singkat, yang mencakup satu pesan atau tujuan. Banyak dari anekdot Romawi yang bertahan belakangan dikumpulkan dalam Gesta Romanorum pada abad ke-13 atau 14. Anekdot tetap populer di Eropa hingga abad ke-18, ketika surat-surat anekdot berisi fiksi karya Sir Roger de Coverley diterbitkan.
Di Eropa, tradisi bercerita lisan mulai berkembang menjadi cerita-cerita tertulis pada awal abad ke-14, terutama sekali dengan terbitnya karya Geoffrey Chaucer Canterbury Tales dan karya Giovanni Boccaccio Decameron. Kedua buku ini disusun dari cerita-cerita pendek yang terpisah (yang merentang dari anekdot lucu ke fiksi sastra yang dikarang dengan baik), yang ditempatkan di dalam cerita naratif yang lebih besar (sebuah cerita kerangka), meskipun perangkat cerita kerangka tidak diadopsi oleh semua penulis. Pada akhir abad ke-16, sebagian dari cerita-cerita pendek yang paling populer di Eropa adalah "novella" kelam yang tragis karya Matteo Bandello (khususnya dalam terjemahan Perancisnya). Pada masa Renaisan, istilah novella digunakan untuk merujuk pada cerita-cerita pendek.
Pada pertengahan abad ke-17 di Perancis terjadi perkembangan novel pendek yang diperhalus, "nouvelle", oleh pengarang-pengarang seperti Madame de Lafayette. Pada 1690-an, dongeng-dongeng tradisional mulai diterbitkan (salah satu dari kumpulan yang paling terkenal adalah karya Charles Perrault). Munculnya terjemahan modern pertama Seribu Satu Malam karya Antoine Galland (dari 1704; terjemahan lainnya muncul pada 1710–12) menimbulkan pengaruh yang hebat terhadap cerita-cerita pendek Eropa karya Voltaire, Diderot dan lain-lainnya pada abad ke-18.
Cerita-cerita pendek modern
Cerita-cerita pendek modern muncul sebagai genrenya sendiri pada awal abad ke-19. Contoh-contoh awal dari kumpulan cerita pendek termasuk Dongeng-dongeng Grimm Bersaudara (1824–1826), Evenings on a Farm Near Dikanka (1831-1832) karya Nikolai Gogol, Tales of the Grotesque and Arabesque (1836), karya Edgar Allan Poe dan Twice Told Tales (1842) karya Nathaniel Hawthorne. Pada akhir abad ke-19, pertumbuhan majalah dan jurnal melahirkan permintaan pasar yang kuat akan fiksi pendek antara 3.000 hingga 15.000 kata panjangnya. Di antara cerita-cerita pendek terkenal yang muncul pada periode ini adalah "Kamar No. 6" karya Anton Chekhov.Pada paruhan pertama abad ke-20, sejumlah majalah terkemuka, seperti The Atlantic Monthly, Scribner's, dan The Saturday Evening Post, semuanya menerbitkan cerita pendek dalam setiap terbitannya. Permintaan akan cerita-cerita pendek yang bermutu begitu besar, dan bayaran untuk cerita-cerita itu begitu tinggi, sehingga F. Scott Fitzgerald berulang-ulang menulis cerita pendek untuk melunasi berbagai utangnya.
Permintaan akan cerita-cerita pendek oleh majalah mencapai puncaknya pada pertengahan abad ke-20, ketika pada 1952 majalah Life menerbitkan long cerita pendek Ernest Hemingway yang panjang (atau novella) Lelaki Tua dan Laut. Terbitan yang memuat cerita ini laku 5.300.000 eksemplar hanya dalam dua hari.
Sejak itu, jumlah majalah komersial yang menerbitkan cerita-cerita pendek telah berkurang, meskipun beberapa majalah terkenal seperti The New Yorker terus memuatnya. Majalah sastra juga memberikan tempat kepada cerita-cerita pendek. Selain itu, cerita-cerita pendek belakangan ini telah menemukan napas baru lewat penerbitan online. Cerita pendek dapat ditemukan dalam majalah online, dalam kumpulan-kumpulan yang diorganisir menurut pengarangnya ataupun temanya, dan dalam blog.
Unsur dan ciri khas
Cerita pendek cenderung kurang kompleks dibandingkan dengan novel. Cerita pendek biasanya memusatkan perhatian pada satu kejadian, mempunyai satu plot, setting yang tunggal, jumlah tokoh yang terbatas, mencakup jangka waktu yang singkat.Dalam bentuk-bentuk fiksi yang lebih panjang, ceritanya cenderung memuat unsur-unsur inti tertentu dari struktur dramatis: eksposisi (pengantar setting, situasi dan tokoh utamanya); komplikasi (peristiwa di dalam cerita yang memperkenalkan konflik); aksi yang meningkat, krisis (saat yang menentukan bagi si tokoh utama dan komitmen mereka terhadap suatu langkah); klimaks (titik minat tertinggi dalam pengertian konflik dan titik cerita yang mengandung aksi terbanyak atau terpenting); penyelesaian (bagian cerita di mana konflik dipecahkan); dan moralnya.
Karena pendek, cerita-cerita pendek dapat memuat pola ini atau mungkin pula tidak. Sebagai contoh, cerita-cerita pendek modern hanya sesekali mengandung eksposisi. Yang lebih umum adalah awal yang mendadak, dengan cerita yang dimulai di tengah aksi. Seperti dalam cerita-cerita yang lebih panjang, plot dari cerita pendek juga mengandung klimaks, atau titik balik. Namun, akhir dari banyak cerita pendek biasanya mendadak dan terbuka dan dapat mengandung (atau dapat pula tidak) pesan moral atau pelajaran praktis. Seperti banyak bentuk seni manapun, ciri khas dari sebuah cerita pendek berbeda-beda menurut pengarangnya. Cerpen mempunyai 2 unsur yaitu:
Unsur Intrinsik
Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun karya itu sendiri. Unsur–unsur intrinsik cerpen mencakup:- Tema adalah ide pokok sebuah cerita, yang diyakini dan dijadikan sumber cerita.
- Latar(setting) adalah tempat, waktu , suasana yang terdapat dalam cerita. Sebuah cerita harus jelas dimana berlangsungnya, kapan terjadi dan suasana serta keadaan ketika cerita berlangsung.
- Alur (plot) adalah susunan peristiwa atau kejadian yang membentuk sebuah cerita.
- Alur maju adalah rangkaian peristiwa yang urutannya sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak ke depan terus.
- Alur mundur adalah rangkaian peristiwa yang susunannya tidak sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak mundur (flashback).
- Alur campuran adalah campuran antara alur maju dan alur mundur.
- Pengantar: bagian cerita berupa lukisan , waktu, tempat atau kejadian yang merupakan awal cerita.
- Penampilan masalah: bagian yang menceritakan masalah yang dihadapi pelaku cerita.
- Puncak ketegangan / klimaks : masalah dalam cerita sudah sangat gawat, konflik telah memuncak.
- Ketegangan menurun / antiklimaks : masalah telah berangsur–angsur dapat diatasi dan kekhawatiran mulai hilang.
- Penyelesaian / resolusi : masalah telah dapat diatasi atau diselesaikan.
- Perwatakan
- Dialog tokoh
- Penjelasan tokoh
- Penggambaran fisik tokoh
- Tokoh
- Tokoh Protagonis : tokoh utama pada cerita
- Tokoh Antagonis : tokoh penentang atau lawan dari tokoh utama
- Tokoh Tritagonis : penengah dari tokoh utama dan tokoh lawan
- Nilai (amanat) adalah pesan atau nasihat yang ingin disampaikan pengarang melalui cerita.
Unsur Ekstrinsik
Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra, tetapi secara tidak langsung mempengaruhi bangunan atau sistem organisme karya sastra. Unsur ekstrinsik meliputi:- Nilai-nilai dalam cerita (agama, budaya, politik, ekonomi)
- Latar belakang kehidupan pengarang
- Situasi sosial ketika cerita itu diciptakan
Ukuran
Menetapkan apa yang memisahkan cerita pendek dari format fiksi lainnya yang lebih panjang adalah sesuatu yang problematik. Sebuah definisi klasik dari cerita pendek ialah bahwa ia harus dapat dibaca dalam waktu sekali duduk (hal ini terutama sekali diajukan dalam esai Edgar Allan Poe "The Philosophy of Composition" pada 1846). Definisi-definisi lainnya menyebutkan batas panjang fiksi dari jumlah kata-katanya, yaitu 7.500 kata. Dalam penggunaan kontemporer, istilah cerita pendek umumnya merujuk kepada karya fiksi yang panjangnya tidak lebih dari 20.000 kata dan tidak kurang dari 1.000 kata.Cerita yang pendeknya kurang dari 1.000 kata tergolong pada genre fiksi kilat (flash fiction). Fiksi yang melampuai batas maksimum parameter cerita pendek digolongkan ke dalam novelette, novella, atau novel.
Genre
Cerita pendek pada umumnya adalah suatu bentuk karangan fiksi, dan yang paling banyak diterbitkan adalah fiksi seperti fiksi ilmiah, fiksi horor, fiksi detektif, dan lain-lain. Cerita pendek kini juga mencakup bentuk nonfiksi seperti catatan perjalanan, prosa lirik dan varian-varian pasca modern serta non-fiksi seperti fikto-kritis atau jurnalisme baru.
Senin, 12 Maret 2012
PENGENALAN ALAT INDUSTRI KIMIA
INDUSTRI KIMIA
Industri dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang menghasilkan produk dari proses pengolahan bahan dengan menggunakan suatu teknologi, sehingga dapat menghasilkan suatu produk yang bernilai ekonomis dan dapat di manfaatkan lebih lanjut
Proses pengolahan bahan untuk memperoleh produk dapat berlangsung secara fisik dan kimia
Untuk menunjang kegiatan industri dibutuhkan suatu bagian produksi yang bertugas menjalankan proses suatu pabrik
- Unit produksi
- Unit Proses
- Pemanasan
- kompresi (tekanan dinaikan)
- Pendinginan
- Ekspansi
- Penguapan
- Pemurnian
- Pencampuran
- Proses Kimia
Pada proses kimia terjadinya suatu perubahan struktur dan di suatu alat yang dinamakan dengan reaktor
Unit utilitas
Utilitas merupakan sarana penunjang proses industri dalam pabrik yaitu untuk membantu kelancaran dan kelangsungan operasi pabrik, sehingga diperlukan unit-unit yang meyediakan dan melayani kebutuhan pabrik.
Secara umum unit utilitas terdiri dari :
Unit Pengadaan Steam, yaitu sebagai pemanas yang digunakan pada heater dan reboiler.
Unit Pengadaan Air, yaitu air yang digunakan sebagai air proses, pendingin, umpan boiler, dan untuk keperluan domestik.
Unit Pengadaan Listrik, yaitu tenaga listrik yang digunakan sebagai tenaga penggerak dari berbagai peralatan proses dan juga untuk penerangan.
Alat-alat Industri Kimia
ALAT PENYIMPAN
Dalam industri kimia alat penyimpan merupakan salah satu bagian terpenting, karena akan mempengaruhi keadaan dari zat yang akan digunakan untuk reaksi atau produk yang dihasilkan dalam suatu proses
Fungsi alat penyimpan adalah suatu tempat yang digunakan untuk menampung zat baik berupa gas, cair atau padat.
Bahan yang digunakan alat penyimpan harus disesuaikan dengan keadaan zat, misalnya alat untuk menyimpan gas maka harus diperhatikan berapa tekanan dari gas tersebut sehingga tidak menimbulkan kebocoran ataupun kerusakan yang disebabkan oleh tekanan dalam alat penyimpan.
Begitu pula dengan cairan, apakah cairan tersebut mudah menguap atau bersifat korosif yang akan menimbulkan karat pada alat penyimpan
Alat Penyimpanan Zat Padat
- Storage Piles
Tumpukan-tumpukan tersebut dibuat langsung dari bahan–bahan yang keluar dari belt conveyor. Bahan-bahan yang dapat disimpan dengan cara seperti ini adalah bahan-bahan padat yang tak berpengaruh terhadap keadaan cuaca. Contoh dari bahan tersebut adalah batubara, kerikil, parir
Material di tumpuk dengan menggunakan
Reversible Shuttle Conveyer
Material di tumpuk dengan menggunakan multiple Conveyor
- Bin, Silo dan Hopper
Alat ini berupa bejana berbentuk silinder atau segi empat terbuat dari beton atau baja
Silo biasanya tinggi, berdiameter relatif kecil.
Bin tidak terlalu tinggi dan biasanya agak besar
Hopper adalah bin kecil dengan dasar agak miring dan digunakan untuk menumpuk sementara sebelum zat diumpan ke dalam proses
Silo
Bin
Hopper
Alat Penyimpan Zat Cair
Tangki adalah alat untuk menyimpan fluida, umumnya zat cair.
Tangki yang sangat besar (kapasitasnya) disebut dengan Reservoir, karena besarnya kapasitas maka biasanya tidak tertutup.
Atas dasar inilah reservoir digunakan untuk menyimpan cadangan air
Tangki penyimpan dapat dibedakan sesuai dengan fase zat, tekanan fluida, volatil atau non volatil, dan suhu
Alat Penyimpan Gas
Tangki bola digunakan untuk menyimpan gas.
Sifat gas adalah menyebar ke segala arah sehingga tekanan didalam tempat itu adalah sama, maka bila dalam tempat itu terdapat celah atau lekukan yang membuat tekanan dalam tempat itu tidak sama akan menyebabkan terjadinya kebocoran gas
REAKTOR KIMIA
Reaktor adalah bagian terpenting dalam proses kimia dimana hanya ditempat ini aliran material dikonversikan menjadi produk.
Rancangan reaktor kimia merupakan tahap terpenting dari seluruh rancangan dalam proses
Setiap zat (material) mempunyai karakteristik yang berbeda
Untuk mereaksikan suatu zat (material) yang perlu diperhatikan adalah fase dari zat itu (padat, cair atau gas), kondisi operasi dari zat itu pada suhu dan tekanan berapa zat itu akan bereaksi, apakan dalam reaksi itu bersifat eksoterm atau endoterm, kecepatan reaksinya, dll.
Kondisi-kondisi inilah yang diperlukan untuk memilih tipe reaktor yang tepat sehingga proses dan produk yang dihasilkan bernilai ekonomis.
Jenis-Jenis Reaktor
- REAKTOR TANGKI
- REAKTOR PIPA
- BERDASARKAN PROSES
- Reaktor Katalitis
- FIXED-BED REACTOR
- FLUIDIZED-BED REACTOR
- ALAT PEMISAH
Prinsip dasar dari pemisahan adalah mengarahkan proses pemisahan sehingga terjadi beda fase, dan sesudah itu dipisahkan secara fisik
Metode pemisahan berdasarkan :
- Proses Pemisahan beda fase
- Proses pemisahan beda kelarutan
- Beda Ukuran partikel
- Beda Densitas
- Beda titik didih
Alat Pemisah
- FILTER
- EVAPORATOR
- SCREENER
- DECANTER
- DISTILASI
- FLASH DRUM
- MEMBRAN
Fluida adalah suatu zat yang tak dapat menahan distorsi terus menerus sehingga bentuknya selalu berubah-ubah sesuai dengan wadahnya
Fluida yang sebenarnya adalah cairan dan gas, tetapi sekarang padatan pun dapat digolongkan sebagai fluida bila padatan itu berupa butiran-butiran kecil (serbuk)
Pada umumnya transportasi fluida lebih mudah bila dibandingkan dengan zat padat
Untuk memilih alat-alat yang akan dipergunakan untuk pengaliran fluida perlu diperhatikan sifat fisis dan kimia dari fluida tersebut, serta kondisi pengerjaannya
Sifat-sifat fisis dan kondisi yang dimaksud adalah :
Apakah fluida itu bersifat korosif atau tidak
Bagaimana kekentalan dari fluida tersebut
Apakah fluida itu mengandung bagian-bagian bagian kecil zat padat atau tidak
Berapa tekanan kerjanya
TRANSPORTASI PADATAN
SCREW CONVEYOR
Screw conveyer terdiri dari tiang baja yang berbentuk spiral (helix) dan berputar dalam baknya tanpa terjadi sentuhan dengan dinding bak. Batang screw digerakan oleh sebuah motor yang dilengkapi dengan roda gigi
FLIGHT CONVEYOR
Flight conveyor terdiri dari satu atau dua buah endless chain. Rantai tersebut dapat berputar dan melewati bagian yang melengkung (palung)
Rantai-rantai tersebut juga mempunyai piringan dari kayu atay baja yang disebut Flight
BELT CONVEYOR
alat ini terdiri dari endless belt / sabuk yang membawa solid dari satu tempat ketempat yang lain
Belt conveyor membutuhkan tenaga yang kecil dan dapat mengangkut material yang cukup jauh
BUCKET CONVEYOR
alat ini terdiri dari beberapa bucket / ember yang membawa solid dari satu tempat ketempat yang lain
Bucket Conveyor digunakan untuk membawa material padat yang sangat panas
PNEUMATIC CONVEYER
Pneumatic Action : Aksi pneumatic digunakan untuk membawa material padat dalam bentuk butiran sangat halus (powder). Material dibawa sebagaimana layaknya menghandle seperti liquid atau gas, yaitu dengan jalan mensuspensi partikelpartikel padat dalam gas atau cairan;
Tidak ada komentar:
Posting Komentar